Senin, 11 Februari 2013

Everything is you


Aku pikir, aku gak pernah pantes buat bahagia. Sejak dia pergi meninggalkan aku dalam sedih dan sepinya hari-hariku. Kini kau kembali membawa bingkisan kebahagiaan, yang aku ingat kau pernah curi dari diriku saat itu, kini kau coba tawarkan lagi untukku. Seberapapun hebat dan kuatnya diri ini menghadapi apapun, tanpa adanya dirimu ku bukanlah siapa-siapa.
Ku sadari bukan hanya kau kembalikan mimpiku, hadirmu kini membuatku percaya lagi, bahkan lebih indah dari mimpi-mimpi di malam hariku. Kau kembali hadir di saat rapuh dan sepinya jiwa yang telah lama kau tinggal pergi.
Kamu adalah semangat, kamu adalah penghuni setiap sudut hati dan pikiranku, kamu adalah senyuman kecilku di saat ku lelah, kamu adalah pengecualian disaat aku bosan dengan segalanya.
Karena cinta didalam hati, aku coba tuk taklukan dendam yang dulu pernah ada saat kau tinggalkan diri ini.
Jangan lagi kau pergi dari hidupku takkan mudah untukku bila sendiri, biar ku coba miliki rasa bahagia ini, ku ingin selalu bersamamu.
Tak mungkin bagiku tuk memilikimu lagi, segala rasa yang pasti tak mungkin kau bisa menerima semua, tuk kembali bisa ku menyatakan kembali rasa ku suka kamu.
Ketika bunga tak bermekar lagi, dan dunia tak mungkin berputar lagi, saat cinta tak membakar hati ini kau kan tau betapa mencintaimu, betapa aku menginginkan kamu.
Dan mohon ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian, dan gua mencoba tuk mencari celah dalam hatimu. Aku tahu, aku bukanlah siapa-siapa jika dibandingkan dengan kekasihmu, aku juga sadar aku takkan akan bisa menjadi seperti apa yang kau mau, mungkin dia yang bisa menjadi seperti apa yang kau mau. Tapi aku takkan menyerah, selama aku masih bernafas dan masih bernyawa aku akan coba menjadi seperti apa yang akan kau mau.
Jadi, berikan aku alasan untuk menjaga jantungku tetap berdetak. Jangan kuatirkan diriku, yang kamu perlu lakukan adalah pegang tanganku dan bawa aku kembali..
Dan aku akan pertaruhkan segalanya jika ini untukmu, aku berbisik pada malam dan mengatakan ini bukan waktuku untuk menyerah. Sebelumnya, aku tak pernah berdiri menanti seseorang seperti ini. Tapi aku takkan menyerah, aku takkan bisa melepaskan tangan yang sudah aku genggam. Katakanlah kata-kata yang lain, ketidak seriusan dalam diri kita mencerminkan seperti tidak terjadi apa-apa.
Hal yang tidak dapat disembuyikan, aku akan mengambil kesempatan ini tuk membuatmu menjadi milikku lagi. Lihatlah seberapa jauh kita membuatnya, rasa sakit yang tak bisa aku hindari, aku seperti mati berulang kali, hampir membusuk dan gua rasa ini takkan berakhir
Aku akan menggenggam erat tanganmu sehingga aku takkan pernah kehilangannya lagi, karena jika kubuka tanganku maka hanya akan terlepas lagi.
Jadi  katakan padaku, mungkin mereka menyebutku gila, bahwa aku akan berjuang untukmu hingga tidak ada lagi harapan. Aku menatap kilatan cahaya pilihan dimatamu berisi keinginan yang tersamarkan dan aku tak bisa melihat akhirnya

Kamis, 07 Februari 2013

Friday is unforgetten moment


November 2010..
Kuliah pagi, dan gua pun harus bangun pagi. Hari ini gua masuk jam 8 pagi, mao gak mao gua siap tuk berkompetisi dengan penumpang kereta yang yang lain tuk bisa masuk kedalam kereta. Pagi ini hawa kota kecil gua sangat sejuk dan sedikit cerah. Dan penumpang KRL  pagi ini pun cukup ramai, peron-peron di penuhi penumpang yang akan kerja, sekola, kuliah. Seperti biasa pagi itu gua berjalan menuju peron sambil mencumbu sebatang rokok, dan dari kejauhan mata gua tertuju kesosok gadis dengan sweater hitam dan baju daleman berwarna putih polos dan poni depan memakai jepitan dan rambut tersebut di jepit kebelakang, sosok gadis itu tampak tak asing. Gadis kecil yang dulu sempat mengisi hati gua bertahun-tahun,  langkah gua pun semakin dekat dengan sosok gadis tersebut, hingga akhirnya dia pun mengenali gua. Gadis itu bernama Aldilah Sari Astuti, gua manggilnya dila.
                “Hey Git!!! Seru dila “Tumben lo pagi-pagi gini udah ada di stasiun? Masuk pagi ya?”
                “Eh lo Dil, iya nih gua masuk jam 8, lo kuliah pagi hari ini? Tanya gua gugup.Gua pikir gua orang yang sangat percaya diri, tapi didepan orang yang gua suka gua sama sekali gak berdaya. Sebelumnya kami tak pernah melakukan hal ini, bertahun-tahun gua kenal dia gua hanya cukup memandangi dia dari kejauhan menikmati keindahan tersebut meski dia tau kalo gua itu suka sama dia. Dila adalah cinta dalam hati gua dari gua SD, SMP, SMA. Dimata gua gak ada gadis laen yang bikin gua jatuh cinta sebelumnya. Begitu banyak kepedihan yang dia berikan ke gua hingga gua lebih memilih mundur dari persaingan mendapatkan dia, satu-satunya kenangan yang gua masih ingat adalah saat gua maen kerumahnya dan itu menjadi unforgetten moment, meski jarak rumah kami sangat dekat, gua gak pernah maen kerumah Dila, dan gua punya banyak alasan tuk gak maen kerumah dia.
                Mungkin karena kami mulai tumbuh dewasa dan mulai melupakan masa lalu yang pahit, kami pun enjoy dengan keadaan pagi itu, banyak hal yang kami bicarakan. Mulai dair kehidupan teman-teman masa kecil kita, perkuliahan dia yang mulai masuk tahap skripsi dan kuliah gua yang baru akan dimulai, membicarakan tubuh dia yang mulai menjadi gemuk dan lagi-lagi kami tak mau menyinggung masa lalu. Hingga akhirnya kereta yang kami tunggu pun datang, kami pun bersiap tuk menaiki kereta tersebut. Seperti biasanya, kereta pagi ini lumayan padat penumpang yang akan beraktivitas. Kami berdua bedesakan tuk bisa masuk kedalam kereta tersebut. Sesaat kami telah berdiri ditengah kerumunan penumpang kereta yang sudah memenuhi gerbong tersebut, kami berdiri didekat pintu, naluri lelaki gua tiba-tiba melindungi Dila dan memprotectnya dari gangguan penumpang lain
                Selama perjalanan didalam kereta kami mengisinya dengan obrolan ringan untuk membunuh waktu perjalanan.
“Lo turun distasiun mana Git?” ujar Dila memecah keheningan perjalanan “Kampus lo dimana sih?”
“Gua turun di stasiun tanjung barat, kampus gua di Unindra Dil”
“Gila jauh banget sih lo kuliah”
“Iya gua dapetnya di situ Dil” Ujar gua dengan menatap matanya yang udah lama gua gak pernah liat sebelumnya  “Lo turun di Pondok Cina atau turun di UI?”
“Gua turun di UI Git, kebetulan gua janjian sama temen gua di stasiun UI”
Tak terasa perjalanan kami telah sampai di stasiun Pondok Cina. Gua heran sama waktu, kita kita bersama dengan orang yang kita suka waktu berjalan begitu cepat. Bumi terasa begitu cepat sekali berputar. Tapi pagi itu ada kejadian yang sedikit menghebohkan seluruh penumpang kereta, ada seorang yang kesengat listrik di atap kereta ang memaksa kereta kami berhenti mendadak saat mau masuk kestasiun UI, itu pun jelas menghambat perjalanan kami. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk turun dan memilih berjalan kaki sampai stasiun UI.
“Yaelah keretanya segala mogok lagi” ujar Dila
“Ada yang kesetrum mbak” ujar bapak-bapak yang ada disamping kami
“Hah kesetrum” Gua dan Dila pun agak panik “Jadi keretanya mogok gitu pak gak bisa jalan?” tanya gua.
“Iya mas, mas emang turun dimana?” Tanya bapak tersebut.
“Turun di Ui sih pak” Sahut Dila dengan muka sedikit panik karena takut telat
“Yaudah mbaknya turun disini ja, deket kok stasiun UI dari sini” Ujar bapak-bapak yang lain.
“Gimana Dil? Mau turun disini aja terus kita jalan kaki?” Tanya gua.
“Yaudah deh daripada kita telat nunggu kereta yang gak tau kapan jalannya” ujar Dila
“Ya udah mas nya bantu mbak nya turun ja” Saran bapak tersebut “Bantu mbak nya lompat.
Akhirnya gua pun memutuskan tuk turun dari kereta, gua lompat dari ketinggian yang cukup lumayan, lalu gua tunggu di bawah kereta, nunggu Dila turun juga.
“Ayo Dil turun, pegang tangan gua” Seru gua.
“Iya Git” Tanpa pikir panjang Dila pun segera meraih tangan gua yang udah siap meraih tangannya, akhirnya tangan Dila pun berhasil gua genggam
“Ayo Dil pelan-pelan turunnya” perintah gua sambil menggenggam tangannya erat
“Iya Git” Ujar Dila sambil berusaha turun dan siap tuk lompat.
Akhirnya Dila pun berhasil turun dari kereta tersebut dengan selamat, reflek Dila pun langsung melepas genggaman tangan gua, hari itu adalah  pertama kalinya gua kembali menggenggam tangannya. Gua gak pernah lagi melakukan hal tersebut ketika dia punya cowok
“Terimakasih ya pak!!!” Ucap kami berdua sambil berjalan menjauh
“Iya sama-sama mas” Jawab kompak dua bapak-bapak yang daitadi kasih saran kami.
Lalu kami berjalan menjauhi kereta tersebut dan bergegas menuju jalan raya dengan langkah yang agak cepat.
“Thanks ya Git” Ucap Dila dengan muka yang sedikit memerah sambil malu-malu
“Iya sama-sama Dil”
“Klo gak ada lo mungkin gua masih didalem kereta itu dan gua bakal telat ngampus’ Ujar Dila
“Yaelah lebay banget lo” Ngeles gua
“Mao permen?” Tanya Dila sambil menyodorkan beberapa permen
“Oh gak usah”  Tepis gua
Tanpa sadar kami pun telah sampai di pinggir jalan raya, Dila pun segera naik angkot yang menuju kearah kampusnya
“Gua duluan ya Git, makasih banget ya tadi” Ucapnya sambil menuju kerarah angkot tersebut
“Iya sama-sama Dil” Ujar gua dengan muka yang belum puas menikmati waktu dengannya
“Daah Sigit!!!! Hati-hati lo, kuliah yang rajin haha” Ucapnya dari dalam angkot tersebut
Dan gua pun melepasnya dengan senyuman tipis, seolah hari itu gua mendapatkan kekuatan berlebih tuk menjalani kuliah yang sampai sore. Setelah kejadian itu, kami jadi sering ketemu setiap jumat pagi selama semester tersebut tapi setelah semester itu berakhir kami tak pernah bareng lagi..
Dan gua pun gak nyesel gak minta no hp dia, karena bagi gua kejutan yang diberikan Tuhan lebih indah daeipada rencana yang kita buat, jadi biarkanlah Tuhan berencana mempertemukan kami dalam moment indah yang lainnya

The Beginning


I risk everything if it’s for you, i whisper into the night telling me it’s not time and dont give up. I never  stood up before this time, but i never give up, i cant let go the hand i was holding..
Just give me a reason to keep my heart beating. Dont worry it’s safe right here in my arms. As the world apart around us, all we can do is hold on and hold on. Please take my hand and bring me back.
Say another  word, i cant hear you. The silence between us faced like not happened anything, i take this chance that i make you mine, something cant hidden pretending to be something that were decorated
So stand up and stand up, just gotta keep on running.. wake up and wake up, just tell me how i can never give up. The pain is lika madness.
Just tell me why, they might call me crazy for saying i’d fight until there is no more. I looked at the flash of light option contains the desire in yours eye. Blinded, i cant not see the end. So, where do i begin?
Look how far we made it, the pain i cant escape it. At this stage, i was still cant end it, even if i almost died repeatedly, rotting. There is still no end in front eye. Im will hold on and i will never loss. Because if i opened my hand the only be separated from the grip. Nothing makes me lose you just leave your habit. And it finally it begins....

Senin, 21 Januari 2013

IBU

Dalam setiap anak pasti gak kebayang banget kalo mereka harus kehilangaan dari salah satu orang tua, mereka pasti berpikir dunia terlalu gak adil, dunia terlalu kejam.
Kehilangan sosok Ibu adalah satu satu hal yang getir yang pernah gua alami, disaat gua belum sempet ngebahagian Dia, di saat gua belum jadi apa yang Dia mau, di saat semuanya baik-baik saja, Dia pergi meninggalkan kami semua. Bagi gua, gak ada sosok yang patut gua tangisi selain Ibu gua sendiri.
Dia adalah pejuang bahkan pahlawan dalam besarkan kami sebagai anaknya, Dia wonderwomen dalam dunia khayal gua, Dia kartini dalam keluarga gua..
Dia membesarkan kami dengan cara yang hebat, Dia sosok yang cerewet dan menjadi teman curhat yang nyaman tanpa takut akan tersebar cerita kita. Dia yang tercantik yang kami punya, gak ada didunia ini yang mampu mengalahkan kecantikkannya. Dia chief terbaik yang pernah gua punya, gak ada warteg atau makan cepat saji yang hasil masakannya seenak Dia. Dia itu pencita sejati, gaka ada wanita didunia ini yang bener-bener mencintai dengan tulus tanpa mengharapkan apapun dari orang yang Dia cinta selain melihat anak-anaknya bahagia.
Setiap ba'da magrib gua selalu kekamr Ibu hanya tuk menemani Dia ngobrol atau hanya sekedar bercanda.
Hingga suatu hari Dia jatuh sakit, dan harus di rawat, kami tahu Dia sudah mulai lelah merawat kami yang telah tumbuh menjadi dewasa. Dan saatnya giliran kami yang merawat Dia, gua ini bukan anak yang baik, gua suka ngelawan segala perinyah bapak dan ibu gua, mungkin gua yang paling nakal di keluarga gua. Dikeluarin dari sekolah karena bolos dan korupsi duit bayaran yang membuat Ibu menjatuhkan air mata, dan gua nyesel dan gak akan ngelakuin hal itu, bagi gua, surga itu saat ngeliat Ibu tersenyum dan neraka itu saat melihat Ibu murka pada gua.
Pertengah 2010 mungkin kelelahan Ibu dalam mengurus kami telah sampai puncaknya, Ibu sakit dari 3 ahri sebelumnya, karena penyakit yang Dia derita, well kami sudah tahu apa yangI Ibu mau dan Ibu butuhkan kalo penyakitnya lagi kambuh
Kami pikir ini hanya sakit biasa yang kambuh, tapi tepat di ba'da magrib tepat dimana kita cerita-cerita, gua masih duduk menemani Dia tidur, Bapak gua asik nonton tipi dan kakak-kakak gua yang lain belum pu;lang kerja dan kakak gua yang satu lagi sibuk mengurusi anak dan suaminya.
Hingga terlontar dari mulut Ibu tuk disediakan makan malam, mungkin tiu permintaan terakhir yang gua denger dari sosok orang hebat dalm diri gua, hingga gua ambilkan Dia makan, daan apa yang terjadi? Ibu sudah tak sadarkan diri :(
Pikiran gua sempet melayang dan menembus jauh kemasa depan, apa jadinya kalo Ibu gua pergi meninggalkan gua yang masih butuh Dia.
Hingga akhirnya Ibu dilarikan kerumah sakit, Ibu sudah terbujur tak berdaya.
Sepupu gua tampak fasih dan nlancar membacakan doa-doa untuk bibinya.
Rasa kalut dan kacau serta awan kelam benar-benar gua rasain malam itu, gua seperti badan tanpa roh..
Terlintas dalam benak gua, akan kehilang apa yang selama ini hebat bagi gua.
hingga sabtu pagi, kakak gua mengabarkan dari rumah sakit kalo Ibu sudah meninggalkan kami semua.
apa yangbgua takutin selama ini terjadi, gau akan kehilangan orang yang cerewet, orang yang tulus mencintai kami, Ibu sekaligus koki terhebat rumah ini, tempat curhat yang nyaman, sosok yang kami hormati.
Gua nangis.. gua nagis sampe air mata gua kering, karena cuma wanita itu yang layak dan pantas untuk gua tangisi...
kepergian Dia yang terlalu cepat semakin mendewasakan gua, tuk menjaga, menghormati, menyayangi, merawat dan membahagiakan orang tua gua yang tersisa, yaitu Bapak.

Hingga saat ini gua masih ingin berjumpa dengan Ibu, walau dalam mimpi sekalipun. bagi gua, gak ada makanan yang enak selain masakan Ibu. Gak ada lagi orang yang cerewat tapi menenangkan hati selain Ibu.
Maafin anakmu ini yang selalu membuat Ibu marah, kesal, menangis, kecewa, tersenyu, dan tertawa. Maafkan pula karena gak sempet buat Ibu tersenyum dan bangga dengan apa yang Sigit lakukan. Tapi Sigit yakin, Sigit bakal jadi orang sukses dan membuat Ibu bangga dan tersenyum ngeliatnya.
Terimakasih Ibu tuk kasih sayang yang tak pernah usai, tulus cinta Ibu gak akan mampu Sigit bayar dengan apapun. Putih kasih Ibu akan abadi daalam hidup Sigit. Terimaksih buat doa-doa yang dulu Ibu panjatakan untuk anakmu ini, kini kami yang akan akan selalu mendoakan Ibu. Ibu dari segala doa adalah mendoakan orang tua.
Mother, youre my everything. youre my the true great person. Kalo ada yang bilang, gua ini hebat dan gua ini baik, berterimakasihlah pada Ibu gua yang telah membesarkan gua dengan cara yang hebat dan baik.

iseng aja

Saat kita jatuh cinta kita enggan tuk tidur, karena dunia nyata lebih indah dari mimpi, banyak orang yang bilang gitu. Ada benarnya juga sih, saat kita jatuh cinta kita seperti sedang berada di alam mimpi bahkan lebih indah karena kita dapat menetap matanya dan dapat mengenggam tanganya. Jatuh cinta dalah jatuhnya air mata yang tertunda, itu kata gua. Kita gak tau kapan kita akan jatuh cinta dan kita pun gak akan tau kapan kita akan terjatuh didalam kekecewaan hingga air mata pun ikut jatuh.
Kata orang cinta itu buta, ya ada benernya juga sih, saat kita jatuh cinta kita gak akan melihat kelemahan orang tersebut, yang ada dimata kita hanya kebaikkan dan kegantengan/kecantikan saja, yang ada hanya bagaimana cara memiliki dia. Selain minta no hp/ invite pin BB, orang yang lagi jatuh cinta juga sampe nyari user name gebetanya tuk di add, nyari akun twitternya buat di stalkingin.
Dan bagi gua, gua pikir gua tuh orang yang percaya diri, tapi didepan orang yang gua suka gua bener-bener gak berdaya. Termasuk gak berdaya tuk menatap dua mata indahnya
Gak ada abisnya ngebahas orang yang lagi jatuh cinta, jatuh cinta yang baik adalah jatuh cinta yang gak menjatuhkan air mata, jatuh cinta yang percuma adalah jatuh cinta dengan orang yang salah, Be Wise guys :D

FLASHBACK

Hey kemana dia? Gua gak pernah tau lagi tentang kehidupan dia setelah gua sibuk dan larut dalam kegiatan kuliah dan kisah percintaan gua di kampus yang tak berujung, haha. Lupakan, gua gak mau bahas tentang itu disini. Dia itu cinta monyet gua dari gua SD, dan banyak hal bodoh dan konyol yang pernah gua lakuin buat gua di masa lalu, sekedar flashback aja, waktu gua SMP kelas 1, gua pernah beliin dia jepitan rambut. Ya meski gua gak pernah ngeliat dia pake jepitan rambut yang gua kasih, tapi gua seneng aja
Terus pas gua lulus SMP, gua sempet ngasih dia boneka kura-kura. Gua gak pernah tau tentang kabar boneka kura-kura itu, entah dulu sempar dipajang dikamarnya atau gak pernah sama sekali atau mungkin sekarang telah lenyap, hanya dia dan Tuhan yang tau, haha
Dan dari dulu kenal hingga saat ini, gua gak pernah tuker kabar dengan dia, gua hanya mengharapkan belas kasih Tuhan tuk mempertemukan dengan dia dalam keadaan gak sengaja. Karena itu lebih WOW menurut gua.
Yang paling gua kaget adalah, saat gua buka pesbuk dan di upload poto ternyata dia udah wisuda dan udah jadi sarjana ekonomi. Gak nyangka, padahal terakhir kali ketemu di kereta, dia masih pusing ngurusin skripsi dan pusing gimana cara nurunin berat badannya yang sedikit gemuk.
Dia udah memulai hidup yang sebenarnya, dan gua masih merintis tuk menemukan jalan gua yang sebenarnya. Well gua bakal nyusul dia jadi wisuda juga kok, Conglurations!!!! Meski sedikit telat :D
Dan yang pasti suatu saat nanti, dia bakal ngirimin undangan pernikahannya ke gua, Whatever, gua siap kok, dia itu hanya sekedar cinta monyet dan gak sempet jadi cinta kingkong :D

Jumat, 18 Januari 2013

hmm


Tuhan mungkin akan mengirimkan satu mahluk terbaiknya untuk setiap setiap manusia, bukan cepat pada waktu tapi tepat pada waktunya. Mungkin juga Tuhan mengirimkan mahluk terbaiknya tersebut tak selalu berwujud pangeran atau pun bidadari, tapi mengirirmkan mahluk yang tak sempurna tuk melengkapi satu sama lain. Dan bagi gua, jatuh cinta adalah jatuhnya air mata yang tertunda. Siapa sih manusia yang gak pernah menyesali atau meratapi perpisahan?! Bagaimana bisa memory atau kenangan yang begitu indah bisa terhapuskan begitu saja? Waktu memang mampu menyembuhkan luka tapi tak dapat menghapus segala yang pernah terjadi. Ya itulah yang sering di rasain banyak orang dimasa kini, kata anak-anak zaman sekarang mungkin belum move on. Bukan belum bisa move on dari mantan kita, tapi belum bisa ngelupain kenangan-kenangan manis yang telah dilalaui berdua. Kadang kita sok tegar menghadapi kenyataan tanpa memikirkan perasaan dihati kita biar bisa di bilang move on. Dan kita jadi munafik dan membohongi perasaan sakit tersebut.
Setelah berpisah, kebanyakan mantan yang merasa di campakan atau menjadi korban dari perpisahan tersebut akan berubah jadi musuhan. Padahal saat masih pacaran mesranya gak kebayang, seakan dunia itu milik berdua, seakan waktu hanya milik meraka. Tapi saat putus, dunia bagai kan runtuh seketika, dan waktu berhenti berputar. Tapi ada juga yang setelah putus mereka malah berhubungan baik, seperti telah melupakan luka.
So apapun yang terjadi jangan pernah menghina mantan, toh kamu juga bakal pacaran sama mantan orang, anggap aja mantan itu fosil yang masih dapat kita lihat meski gak seindah dulu.